
30 September 2018 - Stefanie Kurniadi, salah satu founder Warunk Upnormal memenuhi undangan dari Padepokan ASA dalam acara “3 Tahun Bersama Padepokan ASA Wedomartani”. Acara yang diselenggarakan dalam rangka hut Padepokan ASA ke-3 ini dilakasanakan di Sleman.

Tepat pukul 19.00 WIB, sesi Diskusi Entrepreneur dengan tema “Generasi Milenial Berkarya” dimulai. Dalam salah satu rangkaian rangkaian acara yang diselenggarakan di Gedongan Lor, Wedomartani Sleman, Yogyakarta ini, Stefanie membeberkan tentang bagaimana ia membangun brand Warunk Upnormal bersama rekan-rekannya. “Sebelum ada Warunk Upnormal (2014), kami meluncurkan Nasi Goreng Rempah Mafia (Nasgor Mafia) di tahun 2013. Sama halnya dengan Nasgor Mafia, ketika akan membuat Warunk Upnormal banyak hal yang kami persiapkan,” ujar Stefanie di sebuah pendopo dengan gaya arsitektur Jawa yang kental. Ia menambahkan bahwa hasil riset yang ia lakukan bersama tim menjadi panduan pertama sehingga mereka dapat memetakan produk apa yang akan mereka buat, target pasar seperti apa yang akan mereka sasar, keunikan produk seperti apa yang akan mereka tawarkan, hingga bagaimana mereka akan mengomunikasikan produknya agar dikenal oleh target pasar mereka. Pada sesi yang sama, Stefanie juga ditemani oleh Achmad Zaky, CEO Bukalapak untuk sama-sama berdiskusi sehingga dapat menginspirasi para penggiat bisnis yang hadir di Padepokan ASA ini.

Padepokan ASA merupakan tempat di mana generasi peduli berkumpul. Sebagai incubator dan jembatan bagi organisasi dan komunitas, pada kesempatan kali ini Padepokan ASA menggelar “3 Tahun Bersama Padepokan ASA Wedomartani” yang terbagi dalam beberapa rangkaian. Pertama, “Launching dan Diskusi Buku ‘RUANG BERBAGI, Kisah Padepokan ASA dan Komunitas- Komunitas Sosial di Jogja” bersama Oki Rahadianto, Sosiolog & Direktur Eksekutif Youth Studies Centre Fisipol UGM; Adityo Nugroho, Manajer Padepokan ASA; Indah Gitaningrum, Co-Founder Pendar Foundation Indonesia; dan dimoderatori oleh A. Syagaf Madda Aisar dari Leader Green Peace Youth. Kedua, sesi “Diskusi Literasi, Cerdas Berbahasa Indonesia” yang dimoderatori oleh Diah Fitria W, founder Bercak Pustaka. Dalam sesi kedua ini turut hadir Ivan Lanin, Wikipediawan Pecinta Bahasa Indonesia dan Sabda Armandjo, Penulis Buku “24 Jam Bersama Gaspar”. Seremoni tahunan ini kemudian diakhiri dengan sesi “Diskusi Entrepreneur” yang tetap disambut dengan antusias hingga akhir. Seluruh peserta rangkaian acara ini hanya perlu mendonasikan satu buah buku baru atau bekas untuk mengikuti rangkaian acara ini dari awal hingga akhir.