
12 Desember 2018 - Jum’at (28/09/2018) pukul 17.02 WITA, gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter mengguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Kemudian selang beberapa saat disusul dengan gelombang tsunami setinggi 2-6 meter. Peristiwa tersebut menyebabkan lebih dari 1000 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan, kerugian akibat kerusakan usai gempa Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah melebihi Rp 10 triliun.
Kondisi tersebut menggugah kepedulian seluruh masyarakat Indonesia untuk membantu upaya retrukturisasi Palu dan Donggala. Oleh karena itu, CRP Group melalui brand Warunk Upnormal dan Upnormal Coffee Roasters mengajak seluruh pelanggan untuk bersama-sama meringankan masyarakat terdampak bencana melalui program “1 Gelas Kopi = Donasi Rp1.000,00”. Dengan cara ini, pelanggan yang biasa disebut “Bro/Sist” ini dapat menyisihkan Rp1.000,00 dari setiap pembelian menu kopi di gerai Upnormal tertentu. “Alhamdulillah, program ini telah berhasil mengumpulkan dana senilai Rp43.200.000,00. Dana ini akan kami salurkan melalui lembaga-lembaga terpercaya seperti KitaBisa.com dan ACT (Aksi Cepat Tanggap),” ungkap Deputy Corporate Communication, Sarita Sutedja.
Kitabisa.com adalah salah satu platform penggalangan dana, berdonasi secara online, dan transparan. Sedangkan ACT merupakan sebuah yayasan yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan. Kedua lembaga tersebut memiliki kepedulian tinggi terhadap permasalahan kemanusiaan, seperti program pemulihan pasca bencana, pemberdayaan dan pengembangan masyarakat, hingga kegiatan tanggap darurat. “Melihat berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh KitaBisa.com dan ACT, kami yakin kedua institusi tersebut dapat menyalurkan donasi yang terkumpul dengan amanah,” jelas Sarita. Selain itu, Beliau juga menyampaikan rasa syukur dan harapannya. “Semoga dengan rasa kebersamaan dari generasi muda dalam program “Donasi Kopi Rp1.000,00” dapat memberikan semangat bagi saudara-saudara di Palu dan Donggala untuk pulih dan bangkit kembali membangun masa depan,” pungkas Sarita.