
Bandung, 22 Juli 2019 - Gen Z yang menjadi ‘kids zaman now’ cenderung memiliki ambisi besar untuk sukses. Bahkan 60% dari mereka memiliki keinginan untuk mengubah dunia. Namun layaknya generasi milenial, Gen Z juga memiliki perilaku berbeda dalam bekerja dibandingkan generasi sebelumnya, seperti mudah menyerah saat menghadapi permasalahan dalam bekerja.
Melihat fenomena di atas, Founder CRP Group, Stefanie Kurniadi yang baru saja mengikuti rangkaian acara Young Global Leaders Annual Summit by World Economic Forum di Cina memaparkan rahasia para tokoh dunia menghadapi Gen Z yang saat ini estimasi jumlahnya mencapai 18% populasi dunia pada Sedekah Ilmu Bisnis ke 49 di Upnormal Coffee Roasters Global Project, Bandung. Mau tahu apa saja? Simak beritanya berikut ini:
1. ‘Melek’ Digital
Gen Z terlahir di zaman internet dan media sosial yang telah menjadi bagian dari keseharian. Sehingga, 94% dari mereka menginginkan penerapan teknologi paling canggih saat bekerja. Tingginya ketertarikan tersebut mendorong para pemimpin perusahaan untuk memanfaatkan teknologi digital dalam pekerjaan sehari-hari bersama Gen Z.
“Salah satu cara yang kami gunakan untuk membantu menjaga integritas perusahaan yang mulai diminati oleh Gen Z adalah penerapan teknologi yang tepat sehingga dapat menjawab kebutuhan Gen Z di lingkungan kerja,” ujar Stefanie. Dalam praktiknya CRP Group menggunakan platform berbasis teknologi modern, misalnya Zenput untuk memudahkan dalam mengawasi dan mengelola operasional outlet.
Penggunaan teknologi di lingkungan kerja dinilai membantu para Gen Z untuk bekerja lebih efektif setiap harinya. Hal tersebut selaras dengan sifat mereka yang memiliki kecenderungan menyukai proses koordinasi yang cepat, sehingga dapat memenuhi target dan menyelesaikan masalah tepat waktu.
2. Menghadirkan Tempat Kerja yang Fun
Berlandaskan survey terhadap Gen Z yang dilakukan beberapa instansi ditemukan sebuah fakta yang menyatakan, mereka cenderung menyukai kebebasan, senang mencoba hal baru, antusias bergabung dengan komunitas, hingga memiliki kesukaan tampil di depan publik. Melihat dinamika perilaku Gen Z yang unik tersebut, Stefanie menyarankan untuk menghadirkan tempat kerja yang nyaman dan fun. Fun yang dimaksudkan dapat berupa tempat kerja yang unik melalui fasilitas yang disediakan. “Kita bisa memulai dengan memberikan dekorasi yang menarik minat Gen Z di sekitar dinding ruangan kerja,” ujar Stefanie.
Tidak hanya melalui dekorasi yang menarik, lingkungan kerja yang fun juga dibentuk CRP Group melalui hubungan kerja yang baik antar seluruh karyawan. Seluruh pimpinan divisi dapat memulai dengan memberikan apresiasi dari setiap hasil karya terbaik yang dihasilkan karyawannya. “Bahkan, melibatkan karyawan untuk menghadirkan ide-ide baru yang fresh juga perlu dilakukan,” papar Stefanie.
3. Melibatkan Tokoh Idola
Gen Z menjadi salah satu generasi yang haus akan ilmu dan pengalaman baru. Fakta lainnya juga mengungkapkan bahwa mereka memiliki kecenderungan mudah bosan yang dapat mengakibatkan hilangnya rasa penasaran tehadap suatu ilmu. Menyiasati hal tersebut, para pemimpin di berbagai industri dapat memanfaatkan berbagai cerita sukses para tokoh idola sebagai daya tarik mempertahankan rasa penasaran Gen Z.
Dalam pemaparannya, Stefanie juga menceritakan ketertarikannya terhadap dunia entrepreneur yang semakin bertambah, setelah Ia membaca biografi CEO SpaceX, Elon Musk. “Dari biografi tersebut saya semakin terpacu untuk lebih baik lagi dengan memahami dan mengaplikasikan apa yang dilakukan Elon Musk untuk mencapai kesuksesan,” jelas Stefanie.
Berawal dari pengalaman dan ilmu yang diterima selama mengikuti Young Global Leaders Annual Summit by World Economic Forum, Stefanie menganggap bahwa tokoh idola dapat memengaruhi keinginan untuk berkembang lebih baik, terlebih pada Gen Z yang dianggap memiliki ketertarikan lebih terhadap influencer hingga selebriti.
Selain itu, memberikan ruang untuk menyampaikan berbagai ide dari para Gen Z dapat menjadi alternatif lain untuk mendorong timbulnya rasa keingintahuan dari dalam diri mereka. “Ketika kita membuka forum diskusi, bisa dimulai dengan mempersilahkan salah satu peserta diskusi untuk memulai dan menyampaikan idenya. Sehingga diharapkan tidak ada lagi rasa takut salah dan bosan saat diskusi. Semua anggota bisa diajak untuk terlibat dalam topik yang dibicarakan,” jelas Stefanie.
Keseluruhan rangkaian materi yang disampaikan tepat pukul 13.00 WIB oleh Stefanie diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para entrepreneur untuk mengelola sumber daya alam yang kini telah diduduki sebagian oleh Gen Z. Selanjutnya, bagi teman-teman yang tertarik untuk mengikuti Sedekah Ilmu Bisnis dapat langsung melihat informasi kegiatan selanjutnya di media sosial @warunk_upnormal dan @upnormalcofferoasters.